Powered By Blogger

Jumat, 25 September 2015

PT Aseli Dagadu Djokja




PT Aseli Dagadu Djokja

Dari pengamatan yang dilakukan oleh PT Aseli Dagadu Djokja selaku pemegang merek asli Dagadu Djokja, ada kepastian bahwa pembelinya adalah orang-orang yang sama, alias pembeli yang berulang. Pembelian yang dilakukan secara berulang kali biasanya terjadi di saat tertentu, semisal ketika Lebaran. Saat itulah merupakan peak season bagi Dagadu. Melihat kondisi demikian, mereka mencoba selalu memberikan pengalaman yang berbeda setiap tahun. “Ibaratnya, kalau kita bertemu orang yang sama, tidak mungkin kita akan memberikan menu yang sama, kan? Dan mereka akan bosan. Kami selalu melakukan inovasi untuk setiap produk, bahkan itu dilakukan setiap bulan,” papar A. Noor Arief, Direktur PT Aseli Dagadu Djokja.

Selain melakukan inovasi produk, pada saat-saat tertentu seperti Lebaran, pihak Dagadu juga akan membuat suatu event yang mendukung penjualan produk mereka. Misalnya, menghadirkan atmosfer “masa lalu” saat Lebaran. Hal tersebut merupakan servis tambahan yang diberikan oleh Dagadu. Jadi, saat pembeli datang, mereka bukan sekadar membeli oleh-oleh. Dagadu menyambut mereka seperti saat mereka sedang berlebaran ke rumah sanak keluarga. Di sana disajikan pula berbagai macam makanan maupun minuman tradisional saat musim tersebut.


Selain melakukan inovasi sendiri, Dagadu juga sering menerima masukan dari pelanggan mereka. Dalam hal ini lebih kepada soal tema. Sebab itu, Dagadu selalu menampilkan tema-tema baru melalui kata-kata. “Adanya tema-tema baru mendorong penjualan kami. Misalkan, dua tahun yang lalu diusung tema perjuangan tahun 1945. Diciptakanlah produk yang mendukung tema tersebut. Jadi, secara ambience orang akan terbangun emosinya dan secara produk pembeli menemukan sesuatu yang sama dengan tema itu,” papar A. Noor Arief. Penentuan tema dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali. Tema dipilih berdasarkan tren yang sedang terjadi, tanpa harus menjadi latah atau ikut-ikutan.


Semua itu didasarkan pada riset yang kerap dilakukan. Kebanyakan riset tersebut merupakan masukan dari pelanggan juga. Apakah konsumen harus selalu membeli kaos saja, apa tidak ada produk lainnya? Hal ini mendorong adanya pengembangan produk, misalkan, dalam bentuk permainan anak-anak dan boneka. Khusus untuk boneka, inspirasi biasanya diambil dari tokoh wayang. Bentuknya boneka anak-anak masa kini, namun dengan penokohan dari dunia pewayangan, seperti Gatotkaca dan Bima. Dagadu tetap menekankan pada konten lokal, sesuai positioning mereka, yaitu cendera mata khas Yogyakarta.


Strategi experiential marketing yang dilakukan, menurut pengakuan A. Noor Arief, membuat pelanggan sangat menikmati, dan mereka pun memberi apresiasi yang baik. Bahkan, pengunjung yang baru pertama kali datang juga cukup dibuat surprised. Ini bukan sekadar toko menjual cendera mata biasa. Pengunjung toko disambut seperti seorang tamu dan diberikan pengalaman-pengalaman mengenang masa kecil mereka. Bagi tamu yang datang bersama putra dan putrinya, suasana ini bisa memunculkan komunikasi antara orangtua dan anak-anak—para orangtua bernostalgia, menceritakan pengalaman masa kecil bersama ayah dan ibu mereka kepada anak-anaknya.


Ada beberapa target ingin dicapai dengan strategi pemasaran ini. Pertama, pelanggan baru diharapkan akan menjadi pembeli yang berulang. Sementara itu, pembeli yang berulang akan mendapat kejutan dengan pengalaman baru lagi. Dengan demikian, Dagadu akan selalu mempunyai tantangan untuk menciptakan “pengalaman” baru bagi setiap pelanggannya. Dan, pengalaman-pengalaman yang selalu baru inilah yang akan membuat pembeli ingin kembali lagi ke Dagadu.


Sejak awal kelahirannya, Dagadu telah memosisikan diri sebagai produk cendera mata alternatif dari Djokdja dengan mengusung tema utama “Everything about Djokdja”.Penyuguhan estetika keseharian yang sederhana, gagasan yang mudah dipahami, dan pemilihan citra kerajinan ketimbang pabrikan, baik material yang digunakan maupun unsur-unsur desain, membedakan produk ini dari cendera mata lain. (Noor Yanto)


SOAL.

1.      Dari lima konsep sebagai bentuk filosofi dalam pemasaran yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran kemasyarakatan. Apa filosofi pemasaran yang diterapkan PT Dagadu?

2.      Kelangsungan hidup perusahaan juga sangat tergantung dari kemampuan perusahaan menciptakan hubungan baik dengan konsumen (consumer relationship). Apakah PT Dagadu menerapkan konsep tersebut, jelaskan.

3.      Dari analisis lingkungan makro dan mikro perusahaan, faktor lingkungan makro dan mikro apa yang paling dominan diperhatikan PT. Dagadu dalam menawarkan produknya?

4.      Pada dasarnya terdapat dua faktor penentu yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu kekuatan lingkungan dan faktor-faktor individual. Jelaskan faktor-faktor dominan apa dari kekuatan lingkungan dan faktor-faktor individual tersebut yang paling diperhatikan PT Dagadu dalam menawarkan produknya.

5.      Jelaskan segmentasi pasar apa yang diterapkan PT Dagadu? Mana yang diterapkan di antara segmentasi demografis geografis, demografis pribadi, dan prsikografis keperilakuan? Jelaskan.

6.      Strategi targeting apa yang digunakan PT Dagadu, apakah Differentiated Marketing, Undifferentiated Marketing, atau Concentrated Marketing? Jelaskan.

7.      Positioning seperti apa yang ditekankan PT Dagadu dalam benak konsumennya? Jelaskan.


JAWAB.

1.      Filosopi yang diterapkan oleh PT. DAGADU adalah Konsep Produk, Konsep Penjualan, dan Konsep Pemasaran.

2.      Perusahaan yang menerapkan Konsep Pemasaran selalu berusaha mencari cara untuk membangun keterhubungan jangka panjang dengan pelanggan. Seperti telah dikemukakan di muka bahwa pelanggan harus dipertahankan, jangan sampai beralih ke pesaing, yaitu dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Saat pembeli datang, mereka bukan sekadar membeli oleh-oleh. Dagadu menyambut mereka seperti saat mereka sedang berlebaran ke rumah sanak keluarga. Di sana disajikan pula berbagai macam makanan maupun minuman tradisional saat musim tersebut.

3.      Faktor lingkungan Makro yang digunakan oleh PT. DAGADU adalah Demografi. Merupakan studi statistik tentang kependudukan beserta karakteristik distribusinya. Masalah demografi ini sangat penting bagi manajer pemasaran, karena orang-orang (asal mempunyai uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya) dapat dinyatakan sebagai pasar. Disini akan diberikan contoh tentang bagaimana faktor demografi dapat mempengaruhi sistem pemasaran.
Jadi, memang betul bahwa sistem pemasaran dipengaruhi oleh faktor demografi. Oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan penyesuaian atas perencanaan yang akan dibuat terhadap faktor tersebut.

Faktor lingkungan Mikro yang digunakan oleh PT. DAGADU adalah Pelanggaan. Para pembeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Keterbedaan pelanggan, baik dalam aspek perilakunya, memerlukan perlakuan khusus sebagai upaya pemasaran yang berbeda oleh perusahaan.

4.      Faktor/kekuatan lingkungan yang diperhatikan PT. DAGADU

a.      LINGKUNGAN MAKROEKSTERN

Adalah faktor lingkungan makro ekstern yang saling berhubungan satu sama lain dan umumnya tidak dapat dikendalikan oleh manajemen.

1.      Demografi.

2.      Kondisi ekonomi.

3.      Faktor sosial.

4.      Faktor politik dan hukum.

5.      Teknologi.

6.      Persaingan.

7.      Lingkungan fisik.

8.      Lingkungan budaya.

b.     LINGKUNGAN MIKROEKSTERN

Adalah faktor lingkungan di luar perusahaan yang secara langsung memberikan pengaruh yang kuat pada perusahaan. Lingkungan mikroekstern mencakup faktor-faktor seperti: pemasok, perantara pemasaran, pelanggan atau pasar sasaran, pesaing dan publik.

5.      Faktor psikografis dan keprilakuan, seperti: kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, persepsi, loyalitas merek, pengalaman menggunakan produk, tingkat penggunaan produk, struktur pembelian (informal ke formal, otonomi ke bersama), daur hidup keluarga, kelas sosial, keinovatifan (inovator, laggard), kepemimpinan opini, kepentingan membeli.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh PT Aseli Dagadu Djokja selaku pemegang merek asli Dagadu Djokja, ada kepastian bahwa pembelinya adalah orang-orang yang sama, alias pembeli yang berulang. Pembelian yang dilakukan secara berulang kali biasanya terjadi di saat tertentu, semisal ketika Lebaran. Saat itulah merupakan peak season bagi Dagadu. Melihat kondisi demikian, mereka mencoba selalu memberikan pengalaman yang berbeda setiap tahun. “Ibaratnya, kalau kita bertemu orang yang sama, tidak mungkin kita akan memberikan menu yang sama, kan? Dan mereka akan bosan. Kami selalu melakukan inovasi untuk setiap produk, bahkan itu dilakukan setiap bulan,” papar A. Noor Arief, Direktur PT Aseli Dagadu Djokja.

6.       Undifferentiated marketing , perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan, memusatkan pada kesamaan-kesamaan kebutuhan konsumen, dan bukannya pada segmen pasar yang berbeda-beda dengan kebutuhan konsumen  yang berbeda pula. Perusahaan mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua atau banyak orang. Jadi, satu macam produk dipasarkan kepada semua orang, tidak hanya satu atau beberapa kelompok saja.

7.       Menurut Ferrel dan Hartkine (2008, p.202), pemosisian produk adalah pembentukan citra mental tawaran produk dan pembedaan fiturnya dibenak pasar, sasaran dapat juga pemosisian diartikan sebagai penempatan sebuah merek dibagian dari suatu pasar dimana merek tersebut akan mendapatkan sambutan positif dibanding produk-produk saingan (Jain, 1997, p.345)

Pemosisian Ulang Produk dalam keadaan posisi produk perusahaan disuatu segmen tertentu sudah tidak lagi menguntungkan, maka perlu diadakan pemosisian ulang(repositioning), misal beralih ke segmen yang lain dengan tetap mempertahankan satu merek. Strategi ini disebut strategi pemosisian merek tunggal.

Sejak awal kelahirannya, Dagadu telah memosisikan diri sebagai produk cendera mata alternatif dari Djokdja dengan mengusung tema utama “Everything about Djokdja”.Penyuguhan estetika keseharian yang sederhana, gagasan yang mudah dipahami, dan pemilihan citra kerajinan ketimbang pabrikan, baik material yang digunakan maupun unsur-unsur desain, membedakan produk ini dari cendera mata lain. (Noor Yanto)

Laporan Laba Rugi PT.Lazari Tahun 2003



Berikut informasi laporan laba rugi PT. LAZARI untuk tahun berakhir tahun 2003:


Penjualan Bersih
Rp.2.000.000,00
Harga Pokok Penjualan
Rp.1.300.000,00
Biaya Penjualan
Rp.110.000,00
Biaya Administrasi
Rp.60.000,00
Pendapatan Dividen
Rp.15.000,00
Pendapatan Bunga
Rp.6.000,00
Pengahapusan Persediaan yang telah usahan
Rp.60.000,00
Depresiasi dihilangkan tahun 2002 (akibat kecelakaan)
Rp.25.000,00
Kerugian Akibat Bencana
Rp.20.000,00
Pengumuman Dividen
Rp.30.000,00
Laba Ditahan 31 Desember 2002
Rp.2.500.000,00
Tingkat Pajak 40%



Intruksi.

1.      Siapkan laporan laba rugi untuk tahun 2003 dengan metode bertahap. Diasumsikan ada 100.000 lembar saham biasa yang beredar.

2.      Siapkan laporan laba ditahan untuk tahun 2003.


Jawab.

1.      Model Bertahap/Metode Bertahap.

PT. LAZARI
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada tahun 2003
Penjualan bersih                                                                                              Rp.2.000.000,00
Harga pokok penjualan                                                                                   Rp.1.300.000,00
Laba kotor                                                                                                       Rp.700.000,00
Biaya operasi:
            Biaya penjualan                                               Rp.110.000,00
            Biaya administrasi                                           Rp.60.000,00              Rp.170.000,00
Laba operasi                                                                                                    Rp.530.000,00
Pendapat lain-lain:
            Pendapatan dividen                                        Rp.15.000,00
            Pendapatan bunga                                           Rp.6.000,00                Rp.21.000,00
                                                                                                                        Rp.551.000,00
Beban lain-lain:
Kerugian akibat keusangan                                                                             Rp.60.000,00
Laba sebelum pajak dan pos luar biasa                                                           Rp.491.000,00
Pajak                                                                                                               Rp.196.400,00
Laba sebelum pos luar biasa                                                                            Rp.294.600,00
Pos luar biasa:
            Rugi akibat bencana
            Pajak yang dapat dikurangkan                        Rp.20.000,00
                                                                                    Rp.8.000,00                Rp.12.000,00
Laba bersih                                                                                                      Rp.282.600,00

Laba perlembar saham biasa
            Laba sebelum pos luar biasa                            Rp.2,95
            Pos luar biasa                                                  Rp.0,12
Laba bersih                                                                  Rp.2,83

2
.      Laporan Laba Ditahan/Laporan Perubahan Ekuitas.

PT. LAZARI
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir pada tahun 2003


Saldo Laba 1 Januari 2003                                                                              Rp.2.500.000,00
Kesalahan jumlah depresiasi (pajak bersih Rp.10.000,00)                              (Rp.15.000,00)
Laba Ditahan 1 Januari 2003                                                                          Rp.2.485.000,00
disesuaikan                                                                                                      Rp.282.600,00
Laba Bersih                                                                                                     Rp.2.767.600,00
Pengumuman Dividen                                                                                                (Rp.30.000,00)
Saldo Laba 31 Desember 2003                                                                       Rp.2.737.600,00